Anggota Brimob Rusak Rumah Nenek, Karena Kejar Buron yang Menganiaya Rekannya

Kondisi rumah nenek Yudahusna(68) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.


Rumah seorang nenek bernama Yudahusna (68) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), diobrak-abrik personel Brimob. Polda Sultra menerangkan kejadian itu karena anggota Brimob sedang mengejar preman yang menganiaya rekannya, yang terlihat berlari ke rumah nenek Yudahusna.

"Awalnya tidak ujug-ujug lakukan perusakan. Ada penganiayaan yang dilakukan oleh preman terhadap anggota kami. Sehingga anggota kami menderita luka tusukan sebanyak 12 jahitan. Kemudian dilakukan pengejaran dan preman tersebut lari ke rumah tersebut," jelas Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart saat dihubungi, Senin (8/4/2019).

Meski demikian, Harry tak membenarkan perbuatan anggota Brimob tersebut. Dia menyebut polisi yang merusak rumah nenek Yudahusna sebagai oknum.

"Pada saat dilakukan pencarian, sempat terjadi perusakan kaca yang dipecah oleh oknum anggota Brimob," ucap dia.

Saat ini, terang Harry, Polda Sultra telah membentuk tim gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Bidang Propam (Bidpropam) untuk menyelesaikan masalah ini.

"Polda Sultra telah membentuk tim gabungan Ditkrimum dan Bid Propam untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku penganiayaan dan melakukan pemeriksaan terhadap anggota Brimob yang lakukan perusakan," terang Harry.

Kemudian, kata Harry, pagi ini Komandan Satuan Brimob Polda Sultra Kombes Joni Afriza mengunjungi rumah nenek Yudahusna. Joni, dikatakan Harry, datang untuk meminta maaf dan berjanji akan mengganti kerugian akibat kerusakan yang dilakukan oknum anggotanya.

"Pagi ini Dansat Brimob sudah lakukan kunjungan kepada warga pemilik rumah lakukan permintaan maaf dan akan segera melakukan perbaikan terhadap rumah yang dirusak oknum," tutur Harry.

Soal penganiayaan anggota Brimob oleh preman sendiri, Harry menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (7/4) pukul 00.30 dini hari. Tanpa sebab musabab, preman menyetop anggota Brimob yang tengah melintas dengan sepeda motor.

"Tidak ada sebab. Anggota kami lewat, disetop, lalu dilakukan penganiayaan. Ada dua orang, kena luka tusuk satu orang dengan 12 jahitan di Bundaran Adi Bahasa. Yang bersangkutan (korban) keluar, ambil motor milik kawannya di rumah salah satu saudara. Saat kembali ke barak, terjadi pencegatan," ujar Harry.

Beruntung, korban berhasil mengamankan dirinya dan melapor ke markas. Saat itulah rekan-rekan korban langsung mengejar pelaku.

"Kawan-kawan ini melakukan pencarian. Kemudian menemukan preman di TKP penganiayaan. Melihat petugas datang, preman melarikan diri ke arah rumah tersebut. Dilakukan pencarian dan ada pemecahan terhadap kaca rumah. (Jumlah preman) 15 sampai 20 orang," tutur Harry.

Sebelumnya diberitakan, nenek Yudahusna yang tengah tertidur pulas bersama 8 cucunya itu seketika terbangun karena rumahnya diobrak-abrik oleh puluhan anggota Brimob yang datang.

"Pas dengar ada ribut-ribut dalam rumah, saya langsung bangunkan cucuku delapan orang. Hantam kiri kanan, lemari ditusuk, rak piring dibanting. Mereka juga berteriak 'keluarko, keluarko'," kata Yudahusna saat menceritakan penyerangan yang dialaminya, di Kendari, Minggu (7/4).

Rumah Yudahusna terletak di Jl Mayjend Katamso, Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sultra. Yudahusna mengungkapkan, saat puluhan personel Brimob itu menyerang bagian tengah rumah, dia bersama cucunya berusaha bersembunyi dan menahan pintu kamar.

Namun para personel Brimob tetap membabi buta dan berusaha mendobrak kamarnya dengan menusuk pintu kamar menggunakan parang. 


Sumber Detik