Prabowo Mendapatkan Surat Misterius dari Pendukungnya, Berisi Tentang Pelajaran Agama
Kamis, 14 Februari 2019
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mendapatkan surat dari pendukungnya.
Surat tersebut ditulis oleh seseorang bernama Suci.
Suci adalah seorang pensiunan guru asal Purbalingga.
Surat tersebut berisi kalimat dukungan untuk Prabowo.
Tak hanya itu, si penulis juga mengguratkan harapan-harapannya jika kelak Prabowo menang di Pilpres 2019.
Si penulis mengaku sebagai seorang pensiunan guru.
Disebutkan oleh si penulis, usianya saat ini adalah 65 tahun.
Dalam surat tersebut, si penulis berharap agar jadwal mata pelajaran Agama di sekolah ditambah.
Bagi si penulis surat, satu kali seminggu untuk mata pelajaran Agama adalah kurang.
Selain itu, si penulis surat juga menyinggung mengenai minimnya pengangkatan guru agama.
Kamis, 14 Februari 2019
Surat dari pendukung prabowo |
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mendapatkan surat dari pendukungnya.
Surat tersebut ditulis oleh seseorang bernama Suci.
Suci adalah seorang pensiunan guru asal Purbalingga.
Surat tersebut berisi kalimat dukungan untuk Prabowo.
Tak hanya itu, si penulis juga mengguratkan harapan-harapannya jika kelak Prabowo menang di Pilpres 2019.
Si penulis mengaku sebagai seorang pensiunan guru.
Disebutkan oleh si penulis, usianya saat ini adalah 65 tahun.
Dalam surat tersebut, si penulis berharap agar jadwal mata pelajaran Agama di sekolah ditambah.
Bagi si penulis surat, satu kali seminggu untuk mata pelajaran Agama adalah kurang.
Selain itu, si penulis surat juga menyinggung mengenai minimnya pengangkatan guru agama.
Pasalnya, di tempat si penulis sangat kurang adanya pengangkatan guru.
Menanggapi adanya surat tersebut, Prabowo melalui kicauan Twitternya, berjanji akan memberikan yang terbaik.
"Pesan dari Ibu Suci, pensiunan guru di Purbalingga. Terima kasih atas pesannya, insya Allah kita akan berikan yang terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia," kicau Prabowo, Rabu (13/2/2019).
Menanggapi adanya surat tersebut, Prabowo melalui kicauan Twitternya, berjanji akan memberikan yang terbaik.
"Pesan dari Ibu Suci, pensiunan guru di Purbalingga. Terima kasih atas pesannya, insya Allah kita akan berikan yang terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia," kicau Prabowo, Rabu (13/2/2019).
Berikut isi surat tersebut tanpa diedit:
Pak Prabowo yg tercinta
Saya dukung saya doakan Prabowo jadi presiden
Saya pensiunan guru (65 th)
Pesan:
Mohon pelajaran agama di sekolah ditambah. Jangan hanya satu minggu 1X.
Pengangkatan guru agama. Karena di tempat kami kurang pengangkatan guru SD
Dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com, Rabu kemarin, Prabowo sedang berkampanye di Jawa Tengah.
Salah satu daerah yang disambanginya adalah Purbalingga.
Tepatnya di di lapangan Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga.
Saat berpidato di atas panggung, Prabowo tiba-tiba turun dari atas panggung.
Rupanya ia melihat masyarakat yang mendengarkan pidatonya berdiri di lapangan dan tersengat sinar matahari.
"Kalau rakyat saya panas, saya juga panas. Kalau rakyat saya susah, saya juga harus merasakan kesusahan mereka. Kalau saya membela rakyat saya itu salah atau tidak? Saya akan hadir bersama di tengah-tengah rakyat saya yang kesulitan," ujar Prabowo.
Lantas Prabowo melanjutkan pidatonya.
Ia menegaskan bahwa dirinya dan Sandiaga akan berjuang untuk mengembalikan kedaulatan bangsa serta berjuang untuk kemakmuran rakyat.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, saat masuk ke dinas kemiliteran ia disumpah untuk selalu berjuang membela dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bahkan nyawa menjadi taruhannya.
"Sabdo pandito ratu, itu ajaran nenek moyang saya. Ucapan seorang pemimpin harus dia penuhi, harus dia pegang, kalau tidak penuhi ucapannya dia adalah orang yang hina, dia orang yang tidak perlu dihormati saudara-saudara, dan bagi kami kehormatan adalah segalanya," ungkap Prabowo.
Pak Prabowo yg tercinta
Saya dukung saya doakan Prabowo jadi presiden
Saya pensiunan guru (65 th)
Pesan:
Mohon pelajaran agama di sekolah ditambah. Jangan hanya satu minggu 1X.
Pengangkatan guru agama. Karena di tempat kami kurang pengangkatan guru SD
Dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com, Rabu kemarin, Prabowo sedang berkampanye di Jawa Tengah.
Salah satu daerah yang disambanginya adalah Purbalingga.
Tepatnya di di lapangan Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga.
Saat berpidato di atas panggung, Prabowo tiba-tiba turun dari atas panggung.
Rupanya ia melihat masyarakat yang mendengarkan pidatonya berdiri di lapangan dan tersengat sinar matahari.
"Kalau rakyat saya panas, saya juga panas. Kalau rakyat saya susah, saya juga harus merasakan kesusahan mereka. Kalau saya membela rakyat saya itu salah atau tidak? Saya akan hadir bersama di tengah-tengah rakyat saya yang kesulitan," ujar Prabowo.
Lantas Prabowo melanjutkan pidatonya.
Ia menegaskan bahwa dirinya dan Sandiaga akan berjuang untuk mengembalikan kedaulatan bangsa serta berjuang untuk kemakmuran rakyat.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, saat masuk ke dinas kemiliteran ia disumpah untuk selalu berjuang membela dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bahkan nyawa menjadi taruhannya.
"Sabdo pandito ratu, itu ajaran nenek moyang saya. Ucapan seorang pemimpin harus dia penuhi, harus dia pegang, kalau tidak penuhi ucapannya dia adalah orang yang hina, dia orang yang tidak perlu dihormati saudara-saudara, dan bagi kami kehormatan adalah segalanya," ungkap Prabowo.
Prabowo pun mengimbau agar masyarakat Jawa Tengah menggunakan hak pilihmya pada Pemilu 17 April 2019 mendatang.
"Jangan lupa 17 April kalian pagi-pagi ke TPS harus nyoblos, jangan kalian takut, kemudian sesudah itu jangan pulang, tunggu sampai penghitungan selesai, kawal hasil penghitungan surat suara. Kita harus memegang kedaulatan bangsa ini," tutur dia.
Seusai memberikan pidatonya, Prabowo Subianto berjoget bersama masyarakat saat penyelenggara acara memutarkan lagu berjudul 'Salam Dua Jari'.
Ia juga sempat berjoget sembari digendong dan berkeliling di tengah ribuan masyarakat yang hadir di lapangan itu.
Sumber Tribun
"Jangan lupa 17 April kalian pagi-pagi ke TPS harus nyoblos, jangan kalian takut, kemudian sesudah itu jangan pulang, tunggu sampai penghitungan selesai, kawal hasil penghitungan surat suara. Kita harus memegang kedaulatan bangsa ini," tutur dia.
Seusai memberikan pidatonya, Prabowo Subianto berjoget bersama masyarakat saat penyelenggara acara memutarkan lagu berjudul 'Salam Dua Jari'.
Ia juga sempat berjoget sembari digendong dan berkeliling di tengah ribuan masyarakat yang hadir di lapangan itu.
Sumber Tribun
0 Comments