Dilecehkan Muridnya Sang Guru Tetap Memaafkan

Inilah Sosok Nur Halim Guru Honor yang Dilecehkan Muridnya Sendiri Pada Saat Mengajar,
Beliau  Hanya di Gaji Rp 450 Ribu Per Bulan

 Senin, 11 Februari 2019

 
Nur Khalim seorang guru honorer SMP yang dilecehkan dan ditantang muridnya sendiri di dalam kelas.
Nur Khalim (30) adalah guru honorer di SMP PGRI Wringinanom Gresik.
Nur Khalim menjadi perhatian setelah muncul dalam video yang viral di media sosial.
Nur Khalim diketahui mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari muridnya sendiri, AA (15).

Dalam video yang beredar, Nur Khalim terlihat dilecehkan dan ditantang oleh AA.
Saat itu, AA tengah merokok di dalam kelas dan Nur Khalim.

Murid yang melakukan pelecehan terhadap guru nya Nur Khalim.

Meski mendapat perlakuan tak senonoh di dalam kelas, Nur Khalim tak membalas dan telah memaafkan muridnya itu.

AA sendiri juga telah meminta maaf secara langsung kepada Nur Khalim.
Dirangkum TribunJatim.com, Senin (11/2/2019), berikut fakta-fakta seputar Nur Khalim yang telah memaafkan muridnya setelah dilecehkan di depan kelas:

1. Mengajar mata pelajaran IPS

Sehari-harinya Nur Khalim mengajar mata pelajar IPS di kelas IX SMP PGRI Wringinanom, Gresik.
Nur Khalim mengajar sejak tahun 2013.
Ia tinggal di Dusun Pasinan, Desa Lemahputih, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik.

2. Digaji Rp 450 ribu per bulan

Nur Khalim yang masih menjadi guru honorer digaji Rp 450 ribu per bulan.
Untuk menyiasati kebutuhan hidupnya, Nur Khalim juga mengajar di satu sekolah swasta.
"Dirumah juga buka bimbel," terangnya kepada Tribunjatim.com, Minggu (10/2/2019).
  
3. Mengaku sudah memaafkan AA

Nur Khalim mengaku telah memaafkan perilaku AA.
"Saya sudah ikhlas memaafkan jauh-jauh hari, masalah ini juga sudah selesai," ujarnya.

4. Sempat ingin membalas perbuatan muridnya, tapi ditahan

Nur Khalim sebenarnya sempat ingin membalas perlakuan AA.
Namun, ia berusaha menahan amarahnya.

"Sebenarnya mau mukul saja. Pikiran hati , astaghfirullah ingin balas, tetapi saya belajar pengalaman dari guru-guru yang terjadi kebanyakan memukul sedikit sudah langsung dihukum," kata Nur Khalim.

"Saya belajar dari situ menahan amarah, bahwa tujuan saya mengajar mencerdaskan bangsa sesuai dengan cita-cita bangsa," lanjutnya.

Nur Khalim mengatakan tujuannya menjadi guru adalah ingin menciptakan generasi emas Indonesia.
"Ingin menciptakan generasi emas Indonesia 2019-2020 bisa bersaing dengan negara lain. Yang saya
pikirkan, saya ingin memintarkan anak-anak karena mendekati Ujian Nasional," ungkapnya.
  
5. Harapan Nur Khalim

Dari kejadian ini, Nur Khalim memberi pesan kepada guru-guru lainnya.
"Harapan saya kepada guru-guru, kenakalan anak jangan dibalas dengan tangan. Jadilah guru yang profesional dan diberikan ilmu megurusi sifat anak yang dari berbagai kalangan,"

"Saya harap guru-guru, baik swasta maupun negeri, kalau ada anak (nakal), ditangani dengan yang halus dulu, kalau memang tidak bisa diatur coba dikembalikan ke orang tua. Kalau orang tua tidak merespons kembalikan ke pihak yang berwajib," tuturnya.

Permintaan Maaf AA


AA (15) telah membacakan surat permintaan maaf.
Duduk di samping gurunya Nur Khalim (30), AA membaca per kalimat surat permintaan maaf sambil terbata-bata.

Didampingi orang tuanya yang berdiri di belakang, AA hanya menunduk dihadapan awak media.
Dia mengakui perbuatannya di dalam kelas yang kurang terpuji saat jam pelajaran.

Seusai membaca surat permintaan maaf, dia langsung berdiri dan meminta maaf sambil memeluk gurunya itu.

Tak henti-hentinya, AA mencium tangan gurunya.
Air matanya jatuh tak tertahan di pelukan Nur Khalim.
Tak sampai disitu, AA langsung mencium kaki gurunya.
Sambil berkaca-kaca, Nur Khalim memaafkan perbuatan muridnya itu.
Kedua orang tua AA, yang berdiri di belakang anaknya, langsung mencium tangan gurunya.

Sebelumnya, video viral siswa SMP yang memegang kerah baju dan kepala guru saat ditegur agar tidak merokok di dalam kelas telah dilakukan proses mediasi di Polsek Wringinanom.

AA (15) datang ke Polsek Wringinanom didampingi kedua orang tuanya.
Sambil menundukkan kepala, AA (15) mendengarkan permintaan maaf ayahnya kepada guru Nur Khalim.

"Ke depan saya akan membimbing anak saya sepenuh hati terus-menerus sampai jenjang sekolah selesai," ucap Slamet Riyanto (40), Minggu (10/2/2019).

Ada tiga poin yang disampaikan saat mediasi, pertama ingin menyelesaikan masalah dengan cara win-win solution karena AA masih kelas IX dan akan mengikuti UNAS.
Kedua, surat pernyaataan kesepakatan kedamaian dan terakhir AA akan menyampaikan video permintaan maaf.

Kapolsek Wringinanom, AKP Sukiyan mengatakan, permasalahan kasus keduanya selesai dengan cara damai.
"Karena kedua belah pihak sepakat damai, maka tidak akan diteruskan ke ranah hukum, mengingat AA masih kelas IX SMP," katanya

Dinas Pendidikan Gresik yang datang saat sebelum mediasi berakhir mengaku terpukul melihat kejadian ini.

Pihaknya diperintahkan langsung oleh Bupati untuk segera menyelasaikan masalah ini.
"Ini sikap yang sayangkan, ini yang pertama dan terakhir," tutupnya. (Surya/Willy Abraham)


Sumber Tribun

Post a Comment

0 Comments